Welcome

Mahasiswa Kanibal Makan Otak dan Jantung Temannya

Mahasiswa Kanibal Makan Otak dan Jantung Temannya





Terjadi lagi peristiwa mengerikan kanibalisme manusia di Amerika. Seorang mahasiswa diduga telah membunuh dan memakan bagian tubuh temannya.
Alexander Kinyua, 21, mahasiswa Morgan State University, mengaku telah membunuh teman serumahnya, Kujoe Bonsafo Agyei-Kodie, 31, yang dilaporkan hilang Jumat minggu lalu. Agyei-Kodie telah tinggal bersama di rumah keluarga Kinyua di daerah Joppatowne, Maryland, Amerika Serikat selama kurang lebih enam minggu. Kinyua berasal dari Kenya, sedangkan Agyei-Kodie sudah lulus tahun 2008 dari universitas yang sama dan berasal dari Ghana.
Bapak Alexander memanggil polisi hari Selasa malam yang lalu, ketika saudara Alexander menemukan bagian tubuh manusia, kepala dan dua tangan, dalam kaleng logam di ruang bawah tanah rumahnya. Bapak dan saudara Alexander meninggalkan ruang bawah tanah sebentar, dan ketika kembali, bagian tubuh manusia tersebut sudah tidak ada, dan Alexander terlihat sedang mencuci kaleng tersebut.
Petugas polisi ymenggeledah rumah tersebut dan menangkap Alexander. Dari penangkapan tersebut terungkap pengakuan yang mengejutkan: Alexander tidak hanya membunuh dengan pisau, tapi juga memotong-motong tubuh temannya, dan memakan sebagian otak dan seluruh jantung. Sisa tubuh korban dibuang ke tempat sampah di belakang gereja di Joppatowne.
Belum jelas apa motif di belakang tindakan mengerikan mahasiswa tersebut, tapi dirinya telah didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.
Sebelumnya, mahasiswa kanibal tersebut pernah terlibat dalam masalah hukum. 19 Mei yang lalu, Alexander memukul seseorang dengan tongkat baseball di kampus Morgan State University, menyebabkan retak tengkorak kepala dan kehilangan penglihatan di salah satu mata. Alexander bebas dengan jaminan 220 ribu dollar pada kasus tersebut.
Kejadian ini mengingatkan kejadian kanibalisme mengerikan yang terjadi belum lama ini, Rudy Eugene, 31, tewas oleh polisi ketika sedang "asyik" memakan hampir seluruh wajah seorang tunawisma. Tunawisma tersebut, Ronald Poppo, 65, masih hidup, tapi kejadian aneh tersebut meninggalkan teka-teki buat dokter yang merawatnya, bagaimana caranya memulihkan wajahnya.